Ada sebuah hadist riwayat Muslim yang menyatakan bahwa nabi Muhammad pernah bertanya kepada sahabatnya di obrolan santai penuh kekeluargaan tentang orang yang bangkrut.
Nabi Muhammad bertanya pada para sahabat:
"Tahukah kalian, siapakah orang yang mengalami bangkrut berat di antara kalian?"
Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi:
"Mereka adalah orang yang tidak memiliki suatu harta apapun".
(HR. Muslim, No: 2581).
Para sahabat menjawab apa adanya terhadap pertanyaan Nabi. Bahwa orang yang bangkrut berat adalah mereka yang tidak memiliki apa-apa, bahkan mereka yang memiliki uang karena bisnisnya terus merugi.
Namun akhirnya Nabi Muhammad selanjutnya meluruskan pendapat mereka. Bahwa bangkrut yang disebutkan di atas, baru tergolong bangkrut biasa bukan bangkrut berat.
Nabi menjelaskan:
“Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian (akhirat) dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya yang begitu besar. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu (orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, dan orang yang pernah ditumpahkan darah atau dibunuhnya). Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya, kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka.
(HR. Muslim, No: 2581).
Beberapa rombongan orang yang pernah dianiaya menuntut segala perbuatan yang baik dari manusia yang akan bangkrut itu. Maka diambillah pahala orang tercela (yang akan bangkrut) itu untuk menutupi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan pada rombongan orang itu dulu ketika hidup di dunia.
Jadi, siapa saja yang tidak ingin bangkrut di akhirat dan masuk neraka, hadis riwayat Muslim ini dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam hidup bersosialisi.
Apabila kita tidak ingin bangkrut di akhirat, maka jangan sekali-kali menghina, memfitnah, mengambil harta yang bukan miliknya, dan membunuh orang lain saat masih hidup di dunia.
Manusia sering membanggakan demikian banyak ibadah dan amal yang dilakukan, tanpa sadar mereka juga melakukan berbagai macam dosa dan kesalahan. Manusia sering tidak menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya dapat menyakiti, menganiaya, menipu dan, menyulitkan sesamanya.
Open Disqus Close Disqus