Prinsip dasar pada jaringan wireless LAN pada dasarnya sama saja dengan jaringan yang menggunakan ethernet card, perbedannya yang utama adalah pada media transmisinya, yang menggunakan ethernet melalui udara. Sedangkan pada jaringan ethernet card menggunakan media transmisi melalui kabel.
Access Point (AP) pada wireless LAN berfungsi mirip dengan HUB, tanpa menggunakan access point, peralatan wireless (komputer yang mempunyai wireless adapter) hanya dapat berkomunikasi lewat point to point (2 komputer atau lebih). Dalam jaringan yang menggunakan kabel tipe point to point ini mirip dengan system jaringan kabel tanpa hub biasa disebut dengan cross link.
Access point mengeluarkan sinyal (code) SSID (Service Set Indentification) dan pada semua komputer yang akan terhubung dengan access point tersebut harus diisikan (konfigurasi) menggunakan SSID yang dikeluarkan access point tersebut, agar semua komputer dapat berkomunikasi dengan WAN yang sama.
Topologi Jaringan
Gambaran bagaimana menghubungakan komputer dengan yang lain, inilah yang disebut dengan topologi jaringan. Topologi yang banyak dipakai antara lain:
1. Topologi Bus
Komputer dihubungkan secara berantai (daisy chain) dengan perantaraan suatu kabel yang umumnya berupa kabel tunggal jenis koaksial. Ujung-ujung dari kabel koaksial harus ditutup dengan tahanan (termination resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan.
Ujung kabel yang ke komputer menggunakan konektor BNC tipe T, yang bercabang. Kabel koaksial tersebut di hubungkan dengan satu dengan yang lainnya dengan konektor ini.
Topologi ini mudah dipasang dan murah namun bila terjadi sesuatu terhadap salah satu komputer, maka komputer lainnya kemungkinan akan terganggu. Kecepatan yang bisa dicapai hanya 10 Mbps.
Keuntungan:
- Hemat kabel
- Layout kabel sederhana
- Mudah dikembangkan
Kerugian :
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Kepadatan lalu lintas
- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2. Topologi Bintang (Star)
Topologi ini menggunakan HUB/SWITCH. Semua komputer dihubungkan ke HUB/SWITCH tersebut. HUB/SWITCH berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskan ke semua komputer yang berhubungan dengan HUB/SWITCH tersebut. Pernah main ke warnet? Di sana kita akan melihat beberapa komputer digunakan sebagai sarana berinternet ria. Bukan itu saja. Saat ini juga banyak warnet yang juga menyediakan layanan bermain game dengan banyak pemain atau istilahnya multiplayer gaming. Nah, komputer-komputer yang digunakan di warnet atau arena game multipemain itu saling terhubung satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain berada dalam sebuah jaringan komputer.
Keuntungan:
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
3. Topologi Mash
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh, adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Topologi MESH dibangun dengan memasang banyak link pada setiap komputer. Hal ini dimungkinkan karena pada setiap komputer terdapat lebih dari satu NIC. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi. Topologi Mesh memiliki tingkat redundancy yang tinggi.
4. Topologi Ring (Cincin)
Cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari device/peralatan satu ke device yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Device yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Device penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, Switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam device LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.
Keuntungan :
- Hemat Kabel
- Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku
Pada dasarnya sebuah jaringan komputer terbentuk jika sebuah komputer terhubungkan dengan sebuah komputer lain atau lebih. Cara menghubungkannya pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan koneksi langsung menggunakan kabel serial atau paralel, ada yang menggunakan koneksi Ethernet (kebanyakan jaringan menggunakan koneksi ini), ada juga yang menggunakan modem untuk menghubungkan komputer ke komputer lain. Jaringan komputer bukan terbatas pada hubungan antar komputer saja, melainkan juga pada berbagai peranti lain seperti printer, scanner, mesin fax, telepon, dan lainnya. Jadi fungsi utama dari sebuah jaringan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan komunikasi data dari berbagai macam peranti.
Dalam dunia komputer, jaringan dapat dibedakan atas dua jenis tipe jaringan, yaitu Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN). Sebuah LAN biasanya memiliki jumlah komputer yang lebih sedikit dan berada dalam area yang terbatas. Sebaliknya sebuah WAN memiliki jumlah komputer yang banyak dan ruang lingkup jaringannya sangat luas. Biasanya sebuah WAN adalah gabungan dari beberapa LAN yang saling terhubungkan.
Open Disqus Close Disqus