Proses menstruasi ialah luruhnya dinding Rahim yang dipersiapkan untuk kehamilan, yang mana jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma, wanita akan mengalami sebuah proses menstruasi setiap bulannya, akan tetapi setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda yang mereka alami. Da siklus menstruasi umumnya terjadi selama dua puluh delapan hari, yang dihitung dari hari pertama hai saat ini hingga hari pertama periode untuk haid selanjutnya. Dengan demikian tidak semua wanita itu memiliki panjang siklus menstruasi yang sama, sehingga terkadang ada yang datang lebih cepat atau justru terlambat, dan memang tergantung kondisi dari wanitanya, dan berikut ini fase-fase siklus menstruasi.
1. Fase Menstruasi
Jika ini terjadi disebabkan tidak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma, di fase menstruasi, terhadap lapisan dinding Rahim yang mengandung pembuluh darah , sel-sel dinding Rahim dan lendir akan keluar melalui vagina inilah yang disebut menstruasi. Dimana fase ini dimulai di hari pertama pada siklus menstruasi dimulai dan berlangsung selama empat hingga enam hari secara normal. Sehingga pada fase ini, biasanya wanita akan merasakan nyeri di bagian bawah perut dan punggung, yang disebabkan Rahim ini berkontraksi dan membantu proses luruhan endometrium.
2. Fase Folikular
Dan fase ini terjadi sejak hari pertama kalian menstruasi hingga memasuki fase ovulasi, dimana untuk fase ini ovarium atau indung telur akan memproduksi folikel yang berisikan sel telur. Oleh karena itu seiring dengan pertumbuhan folikel di ovarium, dinding endometrium akan terjadi penebalan untuk menyambut sel telur yang diharapkan sudah terjadi pembuahan oleh sperma.
Dan untuk fase yang satu ini biasanya akan terjadi pada hari ke sepuluh dari dua puluh delapan hari dalam sebuah siklus menstruasi yang terjadi. Dan terkadang untuk durasi waktu yang akan dihabiskan pada fase ini, dimana akan menentukan berapa lama siklus menstruasi seseorang wanita berlangsung, sehingga kalian bisa memperhitungkan berapa lama di fase ini.
3. Fase Ovulasi
Untuk fase satu ini terjadinya, sebuah folikel yang diproduksi oleh ovarium kemudian akan melepaskan sel telur yang siap untuk dibuahi. Dan sel telur yang sudah matang akan bergerak melalui tuba fallopi dan menuju ke rahim. Dimana untuk sel telur ini hanya bisa bertahan dalam 24 jam saja. Dan jika sel telur ini tidak dibuahi sperma sel telur akan mati, dan sebaliknya dengan terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma, maka akan terjadi sebuah kehamilan, sehingga dimana fase yang satu ini menandai masa suburnya wanita. Dan biasanya ovulasi akan terjadi sekitar dua minggu sebelum terjadinya siklus menstruasi di berikutnya.
4. Fase Luteal
Setelah terjadinya fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang akan terjadi di fase ini, korpos luteum akan terjadi peningkatan hormone progesterone untuk mempertebal di lapisan dinding Rahim. Dan fase ini juga yang sudah dikenal sebagai fase pra menstruasi pada umumnya. Dimana ditandai dengan beberapa gejala yang akan terjadi seperti payudara membesar, munculnya jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau suka emosian, sehingga disinilah momen setiap wanita akan mengalami marah-marah yang ngga jelas kalo menurut laki-laki, dan terkadang di sini laki-laki sering dijadikan kesalahan untuk marah-marah. Dan fase ini akan terus berputar dan akan berakhir ketika seorang wanita sudah memasuki menopause, pada wanita berusia 40 tahun seterusnya.
Open Disqus Close Disqus