Superkomputer yang telah lama dibuat ini bernama Fugaku (nama lain untuk Gunung Fuji), dipasang di kota Kobe oleh lembaga Riken yang disponsori pemerintah. Sistem Fugaku melakukan perhitungan lebih banyak daripada sistem IBM di Oak Ridge National Laboratory - Tennessee, yang disalip Fugaku sehingga sekarang berada di posisi kedua dalam daftar Top500.
Sistem IBM lainnya, di Lawrence Livermore National Laboratory - California, turun ke peringkat ketiga dari peringkat kedua, sementara sistem milik Cina turun ke peringkat keempat dan kelima yang sebelumnya peringkat ketiga dan keempat.
Superkomputer telah menjadi simbol untuk daya saing teknis dan ekonomi. Sistem ukuran kamar digunakan untuk tugas-tugas militer dan ilmiah yang kompleks, termasuk memecahkan kode, memodelkan perubahan iklim dan mensimulasikan desain baru untuk mobil, senjata, pesawat terbang dan obat-obatan. Pihak Riken mengatakan bahwa Fugaku sudah digunakan untuk membantu belajar, mendiagnosis, dan mengobati Covid-19.
Jepang masih menjadi pemain kecil dalam superkomputer. Cina menempatkan 226 sistem dalam daftar Top500 terbaru, sedangkan AS sejumlah 114 sistem.
Namun Jepang memiliki sejarah panjang dalam mendorong keadaan seni dalam komputasi. Contoh yang menonjol adalah K Supercomputer, pendahulunya Fugaku, yang pernah mengambil tempat nomor 1 di daftar Top500 pada tahun 2011, yang pada akhirnya disalip oleh sistem milik Livermore di tahun berikutnya.
Pada saat ini, Fugaku adalah produk yang sangat luar biasa dan mengagumkan. Tetapi bisa saja tidak berlangsung lama sebagai superkomputer tercepat di dunia, mengingat sistem Amerika dan China pastinya akan selalu dikembangkan.
Fugaku membutuhkan pengeluaran yang tinggi. Anggaran enam tahun untuk sistem dan pengembangan teknologi terkait berjumlah sekitar $ 1 miliar.
Mesin ini juga dapat membuat gelombang karena chip komputernya. Fujitsu, mitra Riken dalam mengembangkan Fugaku, memilih untuk merancang prosesor yang menggunakan teknologi dasar di jantung miliaran smartphone. Lisensi desain dari Arm, sebuah perusahaan lama yang berbasis di Inggris yang sekarang dimiliki oleh SoftBank konglomerat Jepang.
Sebaliknya, kebanyakan superkomputer menggunakan mikroprosesor yang berevolusi dari chip yang dijual pertama kali oleh Intel dan Advanced Micro Devices untuk PC. Mesin yang paling kuat telah dipercepat menggunakan chip yang lebih khusus, seperti prosesor grafis Nvidia yang digunakan untuk menjalankan video game, dan baru-baru ini untuk aplikasi kecerdasan buatan.
Daftar Top500, yang disusun oleh para peneliti di Amerika Serikat dan Jerman, dirilis bertepatan dengan acara superkomputer yang biasanya diadakan di Frankfurt, tetapi perilisan pada tahun ini dilakukan secara online karena pandemi coronavirus.
Open Disqus Close Disqus