Meskipun investasi yang masuk tergolong cukup besar, Boyolali terus membuka peluang bagi para investor untuk berinvestasi dalam segala sektor potensial yang ada. Adapun beberapa sektor yang dinilai sangat potensial yaitu sektor industri, pariwisata, dan properti.
1. Sektor Industri
Kawasan Boyolali diketahui merupakan salah satu tempat prioritas untuk pengembangan industri di wilayah Jawa Tengah. Semenjak penetapan Boyolali sebagai kawasan industri baru pada 2013, beragam tipe industri mulai dari kecil hingga industri besar mengoperasikan aktivitasnya sendiri.
Pada tahun 2013, kawasan industri Boyolali sempat dirancang untuk menjadi pusat pengembangan kawasan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terintegrasi. Namun, seiring berjalannya waktu dan pelabelan Boyolali sebagai kawasan yang menguntungkan para investor, varian industri lainnya juga berdatangan. Adapun spesifikasinya, sekitar 1.176 hektar meliputi 11 kecamatan atau 30 desa difokuskan untuk kawasan industri besar, di samping itu untuk kawasan industri menengah berada dalam 15 kecamatan atau 40 desa.
2. Sektor Pariwisata
Boyolali diketahui menyimpan beragam destinasi wisata yang potensial mengundang para wisatawan serta berkontribusi pada perekonomian wilayah. Mulai dari wisata alam, kuliner, budaya, serta sejarah, yang dapat ditemukan di kabupaten Boyolali.
Wisata alam di perbukitan atau dataran tinggi merupakan ikon prima yang ditampilkan oleh kabupaten yang dijuluki Nieuw Zeeland van Java, atau Selandia Baru dari Jawa pada zaman kolonial Belanda.
Topografi kabupaten Boyolali diketahui tersusun dari wilayah dataran tinggi dan perbukitan disamping dataran rendah yang luas. Hal ini juga tidak terlepas dari kharisma dua gunung yang tidak pernah sepi pengunjung yang berkepentingan dalam wisata hiking, Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, dimana tempat berpijaknya kabupaten ini. Dari letak geografisnya, Boyolali terletak di kaki kedua gunung ini.
Selain wisata gunung, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman melihat indahnya panorama dataran tinggi Boyolali, memilih berwisata di perkebunan (agrowisata) atau ekowisata.
3. Sektor Properti
Khusus untuk para investor dalam negeri, pengembangan properti di Boyolali diklaim sebagai salah satu sektor yang dapat dilirik. Klaim ini pada dasarnya dapat ditinjau dari beberapa faktor seperti ketersediaan lahan, permintaan yang tinggi, hingga kemudahan proses perizinan pengembangan properti.
Dari sisi permintaan, permintaan paling tinggi terletak pada hunian-hunian murah untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR), namun tidak menutup kemungkinan juga untuk golongan pendapatan menengah dan tinggi. Keberadaan kawasan industri yang menyerap ribuan para pekerja memainkan peran penting atas permintaan properti yang tinggi ini.
Sugiyatno, Sekretaris Himpunan Pengusaha Real Estate (HIMPERRA) Jawa Tengah, mengatakan, saat ini tidak hanya masyarakat Boyolali saja yang memperhatikan beragam tipe rumah dijual di sana, masyarakat yang berada di sekitaran wilayah tersebut pun memiliki keinginan untuk bermukim pada kabupaten tersebut.
Dalam sisi perizinan, ia menambahkan, para investor yang merupakan developer pun tidak perlu takut untuk kesulitan dalam mengembangkan properti pada kawasan ini. Pasalnya, ia mengklaim saat ini pemerintah benar-benar mendukung dalam langkah proses perizinan yang syarat dengan ketepatan waktu serta, pembebasan beberapa biaya pengurusan, hingga transparansi proses perizinan.
Itulah 3 sektor potensial yang dapat menjadi investasi bagi Boyolali. Bagi kalian yang mungkin berminat dengan kota ini, silakan datang langsung ke sana.
Open Disqus Close Disqus