Baru 12 jam yang lalu, Pak Presiden Jokowi membuat status baru di akun facebooknya, coba silakan baca dan pahami. Jujur, saya selaku anak pun merasa bahwa sikap orang tua seperti beliau sangatlah dibutuhkan saat ini hingga masa depan.
Berikut postingan beliau:
Saya sudah 27 tahun jadi pengusaha meubel. Usaha saya sampai sekarang masih berjalan. Perusahaan saya mengekspor meubel ke Eropa, Amerika, lalu sekarang banyak juga ke Korea dan Jepang. Jadi saya tahu betul seluk-beluk berusaha.
Seperti yang saya ceritakan dalam acara Entrepreneurs Wanted! di Bandung siang tadi, saya tahu betul bagaimana susahnya cari modal usaha di awal-awal, kemudian keliling-keliling mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, pegawai, dan mengurusi alat-alat produksi.
Tapi, terus terang, saya sedih tiga anak saya tak satu pun yang mau meneruskan usaha saya. Kurang apa? Pabriknya ada, alat-alat produksinya ada, karyawannya ada.
Yang bikin “shock”, waktu anak sulung saya Gibran datang: “Pak, saya mau jualan martabak”. Dalam hati saya, “Waduh, jualan martabak."
Tapi kemudian apa yang terjadi? Saya terkejut, hanya dalam rentang waktu lima tahun saja "brand value" pabrik kayu yang saya bangun ternyata sudah kalah jauh dari "brand value" martabak milik Gibran. Merek usaha martabak Gibran nilainya lima kali lipat dari merek pabrik kayu saya.
Rupanya ini yang membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Generasi dahulu seperti saya lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar. Saat ini ada hal yang lebih besar nilainya yakni "brand value".
Itulah sebabnya saya tidak kaget lagi ketika tiga bulan lalu, anak bungsu saya Kaesang, juga datang dan menyampaikan: “Pak, saya mau jualan pisang goreng." Ya sudah.
Bagaimana, apakah kalian selaku orang tua akan selalu menutup kreativitas anak? Dukungan dan doa kalian adalah jalan terbaik untuk masa depan anak yang lebih cerah, berguna, serta bisa bermanfaat untuk orang banyak. Dan akui saja, kalian akan bangga jika punya anak yang sukses, bukan?
Kalian boleh melarang jika niat mereka negatif. Namun jika positif, bantu, dorong, bimbing, dan doakan keseriusan anak dalam berkarir dan berkreasi.
Open Disqus Close Disqus