Apakah ini terdengar akrab dengan tulisan kalian?
Jika kalian telah berusaha keras untuk mendapatkan hati pembaca dan hasilnya tidak ada, ini bisa membuat frustrasi.
Sebenarnya perasaan tidak dipedulikan pembaca merupakan hal yang banyak penulis rasakan. Respon akan komentar maupun klik tombol berbagi pun tak kunjung didapatkan. Sementara artikel yang kita posting ternyata sudah banyak yang membagikan dan tidak ada di halaman pertama mesin pencari, semakin membuat para pembaca tidak tertarik untuk mencari dan membuka postingan kita.
Kehilangan hubungan dengan pembaca atau tidak pernah memilikinya sama sekali ternyata membuat kesal dan akhirnya meninggalkan aktivitas blogging. Saya akui bahwa tidak mudah menjalin hubungan yang sehat, memelihara yang sudah ada, dan membangun basis penggemar melalui tulisan saya.
Langsung saja. Berikut 7 alasan / penyebab blog sepi pengunjung dan tidak mendapat respon dari pembaca, serta bagaimana cara memperbaiki masalah tersebut:
1. Pembaca Tidak Mengenal Kita (Penulis) dengan Baik
Jika artikel kita adalah sumber utama untuk pembaca, maka hal itu patut dibanggakan. Pengetahuan penulis, pengalaman menulis, dan berimajinasi, harus selalu tersirat melalui artikel kita. Hingga membuat pembaca terkagum-kagum dan ingin tahu siapa pemiliknya.
Seperti halnya channel Youtube terkenal, sangat penting untuk memberikan informasi penulis atau perusahaan di menu maupun halaman kontak. Sosial media untuk Author dapat menjadi tempat di mana kita bisa menyertakan deskripsi singkat tentang diri kita dan tautan ke media sosial yang kita miliki.
Mengisi deskripsi secara singkat atau panjang tak masalah, asalkan sesuai dengan kenyataan. Namun jangan terlalu vulgar memberikan informasi pribadi kita.
Tunjukkan kepada pembaca betapa bersemangat dan bergairahnya kita dalam mengurus blog.
2. Tulisan Terlalu Flat
Tidak banyak pembaca menuntut gaya penulisan secara formal, asal masih bisa dibaca.
Jika ingin konten yang diposting menarik banyak pembaca tanpa mengasingkan seseorang secara tidak sengaja, kalian harus membidik dengan gaya tulisan "tengah-tengah" (formal tidak, alay juga tidak). Gunakan humor, sarkasme ringan, dan format font yang tidak membosankan.
Berhati-hatilah agar tidak terlalu teknis dalam membuat konten. Sedikit bertele-tele tidak masalah, asalkan langsung ke pokok permasalahan untuk memberikan konten terbaik.
3. Artikel Tidak Unik
Memiliki pendekatan informal terhadap tulisan kita adalah penting, namun lebih penting lagi menghasilkan konten unik untuk pembaca.
Jika artikel kita hanya tersaji beberapa paragraf tanpa ada hal yang menarik bagi pembaca, maka tulisan kita menjadi membosankan bagi mereka, bahkan dianggap hasil copy paste tulisan orang.
Buatlah artikel yang unik. Boleh menuliskan niche yang umum, namun gaya dan penyajiaannya harus unik dari tulisan orang lain.
4. Artikel Panjang dengan Terlalu Banyak Sumber
Menyajikan beberapa paragraf saja dalam satu artikel sangatlah buruk karena tidak user friendly, lebih buruk lagi jika pembaca harus membaca artikel kita dari pagi hingga sore untuk menyelesaikannya!
Jika ingin menulis tulisan yang panjang dan menggunakan terlalu banyak sumber, kalian bisa menempatkannya di makalah penelitian dan esai. Tapi tidak untuk tulisan pada blog!
Jaga artikel antara 500 sampai 700 kata, maka kita akan melihat hasil kerja keras selama ini terbayar pada akhirnya. Artikel kita akan dibaca sampai selesai.
5. Tulisan yang Membingungkan
Jangan pernah membingungkan pembaca saat membaca postingan kita. Komunikasikan tips dan saran dengan jelas, serta jagalah pembaca agar tidak melewatkan satu kata dalam tulisan kita.
Cara mudah untuk membuat pembaca tetap fokus adalah menguraikan artikel di awal dan kemudian rekap (misal: memberi kesimpulan) di akhir, sehingga tidak ada yang sia-sia dalam menuliskan per post.
Jadilah profesional dan jangan mencoba untuk menjadi terlalu rumit dalam memberikan pesan pada setiap postingan. Jangan sampai para pembaca membaca artikel kita secara berulang-ulang hanya untuk mendapatkan intinya.
6. Konten Hanya Berisi Promosi Tanpa Memberikan Isi
Ketika pembaca masuk ke postingan kita dan malah menemukan postingan berisi tulisan promosi dengan skala besar, tentu tidak banyak pembaca yang akan berlama-lama membaca tulisan itu. Pembaca akan lari ke postingan tetangga yang lebih relevan daripada postingan kita.
Jika kalian ingin membuat artikel promosi karena ada klien yang bersedia membayar postingan itu, maka buatlah sesenyap mungkin. Sebagai seorang blogger yang berpengalaman tentunya tidak sulit membuat promosi senyap di dalam sebuah tulisan.
Saya biasa menyematkan link klien berada di bagian akhir tulisan untuk dibaca lebih lengkap, jika pesanannya adalah sebuah link. Namun jika tulisannya berupa artikel full, maka saya menyuruh pihak mereka yang menulis dan nanti saya edit tulisan promosi produk mereka itu sesenyap mungkin. Untuk contoh tulisan promosi, maaf saya rahasiakan.
7. Tulisan Tidak Memiliki Makna
Ada banyak cara menulis dan berbagi konten dengan pembaca. Setiap artikel harus mendidik, menginformasi, dan menjawab pertanyaan pembaca.
Lihatlah kembali beberapa artikel kalian sebelumnya. Setiap butir dalam setiap artikel harus menonjol dan dapat memancing minat pembaca dengan memberi mereka sesuatu yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Tingkatkan kualitas tulisan yang menarik dan buat mereka untuk membaca lebih jauh!
Jangan hanya menuliskan point tanpa penjelasan apapun karena setiap pembaca memiliki daya tangkap atau kecerdasan yang berbeda-beda.
Dibutuhkan latihan dan teknik khusus dalam menulis agar mudah terhubung dengan pembaca sehingga mendapatkan respon dari mereka. Pastikan kesadaran kalian selalu ON begitu mendapatkan audiens baru dan kalian harus mempertahankannya! Mereka tidak akan berada di sana selamanya jika kalian tidak membuat tulisan yang bermakna atau berkualitas.
Itulah 7 penyebab blog sepi pengunjung dan cara memperbaikinya yang dapat saya sampaikan.
Mungkin ada alasan lainnya yang belum saya tahu. Apakah di antara kalian memiliki teknik unik yang telah digunakan dalam mendapatkan audiens? Saya ingin tahu apakah itu benar efektif atau tidak. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah ini!
Open Disqus Close Disqus